Segmentasi Penonton Televisi
Pada awal berdirinya televisi di Indonesia masih belum melakukan audien yang tersegmentasi. Melainkan setiap stasiun televisi swasta di Indonesia melakukan siaran yang tertuju pada sasaran yang luas sekali. Sehingga beberapa stasiun televisi yang melakukan siaran, memiliki program yang seluruhnya hampir sama. Akibatnya pemasang iklan akan mengalami kesulitan dalam menentukan sasaran. Tetapi jumlah stasiun televisi yang masih sedikit menyebabkan persaingan belum terlalu tajam seperti saat ini.
Penyebab stasiun televisi ketika itu belum menerapkan strateginya secara matang, karena salah satunya belum memiliki pengalaman dalam melakukan siaran. Dimana tenaga ahli/kreator yang mampu membuat film atau program televisi, termasuk para programing televisi belum banyak. Sehingga program yang diandalkan adalah canned product (paket jadi) yang dibeli dari distributor asing. Akibatnya beberapa stasiun televisi memiliki program yang sama, sehingga menyulitkan dalam melakukan segmentasi audien.
Dekade tahun 2000 muncullah beberapa stasiun televisi baru yang mencoba untuk memiliki segmen yang spesial. Namun hingga saat ini televisi umumnya menyajikan program acara yang bersifat beragam. Oleh sebab itu stasiun televisi membagi segmentasi audien berdasarkan waktu siaran dalam sehari. Hal ini tentunya dapat didasari pada gaya hidup seseorang.
Dekade tahun 2000 muncullah beberapa stasiun televisi baru yang mencoba untuk memiliki segmen yang spesial. Namun hingga saat ini televisi umumnya menyajikan program acara yang bersifat beragam. Oleh sebab itu stasiun televisi membagi segmentasi audien berdasarkan waktu siaran dalam sehari. Hal ini tentunya dapat didasari pada gaya hidup seseorang.
- 02.00 Wib – 04.59 Wib Early Morning
(penonton klas A-B, laki-laki usia 40 tahun keatas/jumlah audien sedikit)
- 05.00 Wib – 08.59 Wib Morning Time
(penonton klas A-B, laki-laki usia 40 tahun keatas/jumlah audien sedikit)
- 05.00 Wib – 08.59 Wib Morning Time
(penonton Klas A-B, semua umur/jumlah audien banyak)
- 09.00 Wib – 11.59 Wib Day Time
(penonton klas A,B,C,D,E, anak-anak, perempuan, semua umur/jumlah audien sedikit)
- 12.00 Wib – 15.59 Wib Noon Time
(penonton klas C,D,E, anak-anak, perempuan, semua umur.jumlah audien sedikit)
- 16.00 Wib – 17.59 Wib Evening Time
(penonton klas A,B,C,D,E, anak-anak, perempuan, semua umur/audien mulai besar)
- 18.00 Wib – 18.59 Wib Early Prime Time
(penonton klas A,B,C,D,E, semua audien/jumlahnya besar)
- 19.00 Wib – 20.59 Wib Central Prime Time
(penonton kas A,B,C,D,E, semua audien/jumlahnya besar sekali)
- 21.00 Wib – 22.29 Wib Late Prime Time
(penonton klas A,B,C,D,E, semua audien/jumlah audien besar
- 22.30 Wib – 23.59 Wib Night Time
(penonton klas A,B, laki-laki/jumlah audien mulai menurun)
- 09.00 Wib – 11.59 Wib Day Time
(penonton klas A,B,C,D,E, anak-anak, perempuan, semua umur/jumlah audien sedikit)
- 12.00 Wib – 15.59 Wib Noon Time
(penonton klas C,D,E, anak-anak, perempuan, semua umur.jumlah audien sedikit)
- 16.00 Wib – 17.59 Wib Evening Time
(penonton klas A,B,C,D,E, anak-anak, perempuan, semua umur/audien mulai besar)
- 18.00 Wib – 18.59 Wib Early Prime Time
(penonton klas A,B,C,D,E, semua audien/jumlahnya besar)
- 19.00 Wib – 20.59 Wib Central Prime Time
(penonton kas A,B,C,D,E, semua audien/jumlahnya besar sekali)
- 21.00 Wib – 22.29 Wib Late Prime Time
(penonton klas A,B,C,D,E, semua audien/jumlah audien besar
- 22.30 Wib – 23.59 Wib Night Time
(penonton klas A,B, laki-laki/jumlah audien mulai menurun)
- 24.00 Wib – 01.59 Wib Mid Night
(penonton klas A,B, laki-laki/jumlah audien sedikit)
(penonton klas A,B, laki-laki/jumlah audien sedikit)
Pada tahun 2005 beberapa stasiun televisi swasta telah fokus untuk mengarah pada audien tertentu. Stasiun televisi berupaya mengarahkan programnya pada target audien tertentu. Salah satunya TRANS TV yang berupaya mengarahkan programnya pada segmen perempuan. Televisi Pendidikan Indonesia sejak berdirinya dikenal sebagai televisi dangdut, karena rajin menayangkan program musik dangdut. Oleh sebab itu masyarakat menilai MNC TV adalah televisi untuk kelas bawah.
Sebelum TPI berhasil menciptakan beberapa program yang mengejutkan. Maka RCTI, SCTV dan Indosiar selalu menjadi langganan televisi yang menguasai peringkat satu sampai tiga. Namun saat ini TPI telah berhasil menampilkan program-program yang memiliki rating tinggi menyangi ketiga televisi tersebut. Segmentasi program untuk masyarakat kelas bawah ini akan menjadi keuntungan yang sangat besar. Karena audien televisi terbesar di Indonesia adalah masyarakat kelas bawah. Kondisi mungkin akan lama berubah kecuali terjadi perubahan besar dimana kalangan menegah mampu mengeser jumlah penonton televisi di Indonesia.
0 comments :
Posting Komentar