Contoh Business Process Reengineering (BPR)
Berikut beberapa tahap dalam pembuatan contoh Bussiness Process Reengineering (BPR)Tahap 1 - Persiapan
• Kegunaan tahap ini adalah untuk memobilisasi dan mengorganisir SDM yang akan melakukan Reengineering.• Apa yang menjadi tujuan dan harapan eksekutif? Apa komitmen level mereka pada kegiatan ini?
• Apa yang menjadi tujuan dari kegiatan ini?
• Siapa yang seharusnya ada dalam tim? Kemampuan gabungan apa yang harus ada dalam tim?
Tahap 2 - Identifikasi
• Kegunaan dari tahap ini adalah untuk mengembangkan dan memahami model proses dari bisnis• Apa yang menjadi bisnis proses utama organisasi?
• Bagaimana proses-proses tersebut berinteraksi dengan pelanggan dan pensuplai?
• Apa yang menjadi strategi kita? Apa nilai tambah proses kita?
• Apa yang seharusnya kita re-Engineer dalam waktu 90 hari, 1 tahun, atau 2 tahun?
Tahap 3 – Penyusunan Visi
• Kegunaan dari tahap ini adalah untuk membangun visi dan tujuan dari kinerja yang dihasilkan• Bagaimana sumber daya, informasi, dan alur kerja melalui proses-proses dalam organisasi?
• Mengapa kita melaksanakan cara yang kita lakukan saat ini?
• Apa kunci kekuatan dan kelemahan dari proses yang akan di re-Engineer?
• Bagaimana perusahaan lainnya menangani kompleksitas prosesnya?
• Apa ukuran yang seharusnya kita gunakan untuk melakukan komparasi kinerja terbaik kita di perusahaan?
Tahap 4A – Desain Teknis
• Kegunaan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan sebuah rancangan proses yang mampu mengakselerasikan pencapaian Visi dari perusahaan• Sumber daya teknis dan teknologi apa yang kita perlukan pada tahap proses re-Engineering?
• Bagaimana sumber daya dan teknologi tersebut dapat diupayakan?
• Informasi apa yang digunakan pada saat dilakukan re-Engineering?
• Bagaimana elemen teknis dan sosial berinteraksi?
Tahap 4B – Desain Sosial
• Kegunaan dari tahap ini adalah menspesifikasikan dimensi sosial dari proses yang baru• Teknik dan sumber daya manusia seperti apa yang perlu di re-Engineer? Aktivitas apa yang menjadi tanggungjawab tim reengineering?
• Apa target dan ukuran yang harus dibuat?
• Program pelatihan apa yang diperlukan?
Tahap 5 – Transformasi
- Kegunaan dari tahap ini untuk mengimplementasikan desain proses yang dihasilkan di Tahap 4 (4A dan 4B)
- Kapan kita memonitor proses? Bagaimana kita mengetahui apakah kita dalam track/jalur atau tidak?
- Mekanisme apa yang harus kita kembangkan untuk menyelesaikan permasalahan yang saat ini belum terpikirkan?
- Bagaimana kita melanjutkan momentum dari perubahan yang terjadi?
- Teknik apa yang harus kita gunakan untuk menyempurnakan organisasi?
- Tahapan BPR di atas dapat dipahami secara rinci dari buku referensi yang disarankan
- Ujung dari analisis proses bisnis ini adalah pemodelan yang dibuat dengan metode yang beragam (tergantung dari kebutuhan yang ada)
- Beberapa ragam instrumen pemodelan yaitu:
• DFD (Data Flow Diagram
UML merupakan seperangkat diagram dan notasi standar untuk memodelkan sistem-sistem berorientasi objek, dan menjelaskan semantik yang mendasarinya mengenai arti dari diagram-diagram dan simbol-simbol ini
UML dapat digunakan untuk memodelkan berbagai jenis sistem: sistem perangkat lunak, sistem perangkat keras, dan organisasi-organisasi dunia nyata. UML menyediakan sembilan jenis diagram
Langkah Awal Memulai UML
Salah satu kegiatan yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam memodelkan sebuah sistem berskala besar atau sistem pada tingkat Enterprise adalah memecahkan sistem tersebut kedalam area-area yang memudahkan dalam penanganannya
Apapun nama dari area-area ini, domain, kategori, atau subsistem, idenya tetap sama: memecahkan sistem tersebut kedalam area-area yang memiliki kesamaan subjektif
Diagram dalam UML
• Use Case Diagram untuk memodelkan proses-proses bisnis
• Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan antara objek
• Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi objek
• State Diagram untuk memodelkan perilaku objek dalam sistem
• Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Case, objek, atau operasi
• Class Diagram untuk memodelkan struktur statis Class dalam sistem
• Object Diagram untuk memodelkan struktur statis Objek dalam sistem
• Component Diagram untuk memodelkan komponen
• Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi system
Contoh Gambaran Proses Bisnis
Contoh Use Case
Contoh Package
Contoh Activity Diagram
Contoh Sequence Diagram
Contoh Class Diagram
contoh Interaction Diagram
DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafis sebuah sistem aplikasi berorientasi proses. Komponen-komponen sebuah DFD adalah: proses, aliran data, data store, dan entitasKomponen DFD
• Proses
• Aliran Data
• Penyimpanan Data
• Entitas
Proses
Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input menjadi outputProses ini direpresentasikan secara grafis sebagai sebuah lingkaran
Aliran Data
Penyimpanan Data
Data Store digunakan untuk memodelkan tempat penyimpanan sekumpulan paket data-----------------------------------
Pegawai
-----------------------------------
Entitas
Entitas direpresentasikan secara grafis sebagai sebuah kotakEntitas merepresentasikan entitas luar yang berkomunikasi dengan system
2 comments :
Nice article...
Just for share, brgkali bisa sedikit menambah bahan bacaan mengenai business reengineering
Klik --> Business Proceess Reengineering Hallmark Card
Artikel Bagus..
Perubahan dalam lingkungan bisnis tidak dapat dihindari, business process reengineering atau rekayasa proses bisnis memberikan solusi terbaik bagi perusahaan untuk melakukan perubahan.
Sekedar ingin berbagi, barangkali bisa sedikit menambah referensi mengenai Reengineering Process Business.
Klik --> Business Process Reengineering TACO BELL
Posting Komentar