PENTINGNYA TUJUAN
Visi memang penting, namun visi itu tidak akan terwujud bila tujuan suatu program tidak terencana dan dilaksanakan dengan benar. Sebuah visi akan tetap sama dalam jangka waktu yang lama, sedangkan sebuah misi akan menyesuaikan dengan visi. Namun, suatu tujuan harus ditinjau secara berkala agar seorang dapat menyesuaikannya dengan situasi yang terus berubah.
Ketika menetapkan tujuan, kita menuliskan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyempurnakan visi kita. Agar tujuan yang ditetapkan efektif, seorang pemimpin perlu memahami karakteristik tujuan yang baik. Karakteristik ini tertuang dalam prinsip SMART (dijelaskan lebih rinci pada kolom Tips pada edisi kali ini--red).
PRINSIP TUJUAN
Selain SMART, ada juga beberapa prinsip yang berguna untuk menjadikan tujuan efektif.
- Tentukan tujuan Anda sendiri, dan jangan mengharapkan bantuan dari siapa pun atau apa pun.
- Ada banyak rumah sakit, organisasi, dan universitas yang bertujuan untuk mendapatkan dana dari orang- orang kaya. Bila sang dermawan meninggal, mereka akan goncang dan hancur. Tujuan kita seharusnya berdasar pada hal-hal yang kita kendalikan. Namun, ini menjadi masalah khusus bagi organisasi nirlaba yang bergantung pada bantuan donatur. Dalam hal ini, kehebatan sang pemimpin akan terbukti lewat termotivasinya orang-orang untuk melayani.
- Izinkan pemikiran Anda berkembang. Jangan membiarkan pengalaman kita terdahulu atau penelitian tentang kinerja orang lain melumpuhkan visi kita. Tuliskan tujuan Anda secara terperinci. Lord Bacon bahkan berkata, "Menulis membuat seorang menjadi sempurna." Dengan menulis, apa yang ada dalam pikiran kita akan terpatri dan gagasan yang kita miliki menjadi spesifik.
- Nyatakan tujuan Anda dengan positif. Jika kita mengatakan bahwa tujuan kita adalah "agar saya tidak suka menunda-nunda lagi", itu tidaklah efektif. Tujuan perlu motivasi agar melakukan apa yang kita mau, ingin menjadi seperti apa kita. Bagaimana kita akan memvisualisasikan "tidak akan menunda-nunda lagi" itu?
- Pastikan bahwa tujuan Anda meliputi perubahan karakter.
Kita tidak bisa mengharapkan berat badan kita akan turun, bila kebiasaan yang kita miliki adalah menyantap banyak lemak dan gula sepanjang hari. Kita harus menetapkan tujuan untuk berubah dan mengembangkan karakter apa pun yang kurang dalam diri kita. Perubahan dalam diri merupakan faktor penting dalam penetapan tujuan. - Jadikan tujuan Anda sebagai tujuan pribadi. Dalam menetapkan tujuan pribadi, diperlukan karakter yang kuat, terutama bila tujuannya berbeda dengan norma masyarakat. Adalah hal yang mustahil bila kita harus memimpin dengan tujuan yang dibebankan oleh orang lain pada kita. Dalam suatu organisasi, tiap orang menetapkan tujuannya sendiri. Seorang manajer bisa memandu bawahannya yang akan menetapkan tujuannya sendiri dalam organisasi tersebut karena bagaimanapun tujuan pribadi hendaknya tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. Tujuan pribadi penting karena dengan begitu anggota akan punya kecenderungan memenuhi tujuan pribadinya itu dan tidak menyalahkan orang lain bila tujuannya tidak tercapai.
PERMASALAHAN DALAM MENETAPKAN TUJUAN
Saat menetapkan tujuan, kita juga harus menetapkan prioritas. Sering kali dua tujuan yang ingin dicapai justru menyebabkan konflik. Misalnya, membeli rumah baru atau membiayai kuliah anak. Prioritaskan nilai kita untuk menentukan manakah yang lebih penting.
Konflik dalam tujuan juga dapat terjadi karena adanya tujuan yang berbeda-beda dari orang yang terlibat dalam pencapaian visi. Dalam hal ini, tugas sang pemimpinlah untuk menyelesaikannya.
MANFAAT PENETAPAN TUJUAN
Tanpa penetapan tujuan, pencapaian visi hanyalah sebuah impian. Selain terpenuhinya visi, yang merupakan manfaat utama, ada juga beberapa hal yang akan didapat bila kita menetapkan tujuan dengan baik.
- Tujuan mempermudah proses pengambilan keputusan. Bila keputusan yang dibuat mendukung tujuan yang dimiliki sang pemimpin, dia tidak akan punya waktu untuk melakukan kegiatan lain karena harus menentukan keputusan mana yang harus dijalankan sesuai dengan nilai dan prioritasnya. Dengan menetapkan tujuan, pemimpin bisa menghemat waktu karena hanya berorientasi pada tujuan yang dirancang dengan baik.
- Tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental.
Sering kali stres disebabkan oleh kebingungan dan ketakutan. Namun dengan memiliki tujuan, seorang pemimpin akan terhindar dari dua hal tersebut. Dalam buku "Getting Well Again", Dr. O. Carl Simonton dan istrinya, Dr. Stephanie Matthews Simonton, bersama James Creighton bahkan menyaksikan bahwa cara yang paling efektif untuk menyembuhkan pasien mereka adalah dengan meminta si pasien untuk menetapkan tujuan hidup mereka. Dengan begitu, pasien mendapatkan kembali tujuan dan semangat mereka untuk hidup. - Tujuan menimbulkan respek. Sudah umum diketahui, orang cenderung mengikuti pemimpin yang memiliki tujuan pasti. Dengan adanya tujuan jelas, orang lain akan tergerak untuk mendukung sang pemimpin.
- Tujuan bisa digunakan sebagai tolok ukur. Tujuan sangat diperlukan untuk kepuasan psikologis orang, yang muncul saat ada perasaan bahwa dirinya mampu dan berguna, yang muncul jika sesuatu telah terpenuhi. Pencapaian tujuan bisa menjadi salah satu faktor pendorongnya.
- Tujuan menghasilkan kegigihan.
Bob Pierce, pendiri World Vision, bercerita bahwa di kala ia masih muda, seorang pastor berkata kepadanya, "Dalam banyak kasus, banyak organisasi yang dipimpin oleh seorang yang lebih memenuhi kualifikasi karena pendidikannya, kepopulerannya, talentanya, dan relasinya yang kuat, namun justru tenggelam. Sedangkan organisasi yang dipimpin oleh mereka yang terlihat memiliki sedikit kesempatan justru terus bertahan bahkan mendapatkan pencapaian yang luar biasa." Ini terjadi karena mereka menerapkan kekuasaan yang berkesinambungan. Saat berada di ujung tanduk dan hampir jatuh ke jurang yang dalam, orang yang menang adalah mereka yang tetap bertahan. Dengan cara bagaimanapun, Tuhan akan menolong karena Dia menghargai mereka yang tetap bertahan dan melepaskan mereka dari kesulitan." Tujuan orang-orang tersebut mendorong mereka untuk tetap bertahan. - Di bawah pimpinan Tuhan, sebuah tujuan akan menghindarkan seorang pemimpin dari jerat pujian orang lain.
Tidak ada risiko lebih besar yang mengancam keefektifan suatu kepemimpinan selain pujian dari banyak orang. Sebelum meninggal, Pendeta Dr. J.C. Massee berkata, "Penyakit yang paling berbahaya bagi pengabaran Injil di Amerika adalah hasrat untuk dihormati dan dipuja." Seperti yang dikatakan di Yohanes 5:44, "Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?"
Pada awal tahun 1960-an, sebelum pensiun editor Boston Herald berkata, "Massee adalah pendeta yang paling diperhitungkan di Boston selama 40 tahun saya bekerja di surat kabar, tapi nampaknya pujian tidak berpengaruh padanya." Massee berkhotbah sebanyak 2.600 kali selama pelayanannya di Boston. Sebuah panggilan yang lebih tinggi daripada kemasyhuran, yang dijalankan dengan tujuan yang jelas, membuatnya tetap rendah hati meski dipuji orang banyak.
KEKHAWATRIAN DALAM MENETAPKAN TUJUAN
Mengapa banyak orang yang tidak menetapkan tujuan mereka, padahal itu sangat penting? Kemungkinan alasan utamanya adalah penetapan tujuan yang efektif sulit untuk dilakukan. Diperlukan tekad dan komitmen yang kuat untuk melakukannya. Ada empat alasan mengapa orang enggan untuk menetapkan tujuan.
1. Khawatir tujuan yang ditetapkan tidak sempurna.
2. Khawatir akan dikalahkan.
3. Khawatir akan diremehkan.
4. Khawatir akan dianggap sombong bila menetapkan tujuan.
Tetapkan tujuan bersama KaryawanMenetapkan tujuan bersama karyawan merupakan unsur penting di dalam manajemen sumberdaya manusia yang efektif. Ada berbagai macam alasan untuk menetapkan tujuan karyawan. Tujuan itu dapat berupa: memfokuskan karyawan ke maksud pendirian bisnis; meningkatkan peluang keberhasilan dengan menerapkan upaya karyawan ke keberhasilan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan; dan memotivasi karyawan. Penetapan tujuan karyawan juga merupakan bagian penting dari penilaian kis atau program bonus karena tanpa tujuan, prestasi tidak mudah diukur.
Agar efektif, tujuan karyawan harus jelas dan dapat dimengerti. Setiap tujuan ini harus konkret, dapat dicapai, dan penting bagi pertumbuhan bisnis Anda. Tips di bawah ini akan membantu Anda menetapkan tujuan yang baik:
Karyawan seringkali merupakan sumber informasi terbaik tentang tujuan khusus di dalam pekerjaan, yang akan memberikan sumbangsih ke peningkatan produktivitas, ketanggapan, atau tujuan bisnis lain secara keseluruhan. Melibatkan karyawan dalam menetapkan tujuan juga dapat mengurangi potensi kebencian yang dapat muncul ketika tujuan dipaksakan.
Lakukan evaluasi ulang tujuan sesering mungkin
Lakukan evaluasi, sekurangnya di pertengahan tahun untuk memastikan bahwa tujuan masih layak dan bahwa karyawan sudah berjalan pada jalur yang benar.
Buatlah tujuan yang bersifat khusus dan dapat diukur
Jangan menetapkan seperti "Melakukan pekerjaan yang lebih baik", karena tujuan umum tidak memberi petunjuk tentang langkah apa yang harus diambil karyawan. Contoh tujuan yang konstruktif adalah "Meningkatkan waktu respons ke panggilan pelanggan hingga 30%" atau "Memotong jumlah keluhan pelanggan hingga separuhnya".
Tujuan tidak harus dikaitkan dengan penjualan
Jangan secara otomatis beranggapan bahwa bonus harus dikaitkan dengan kenaikan penjualan atau bahkan keuntungan. Misalnya, mungkin akan lebih penting pada suatu tahun tertentu pada bisnis Anda untuk memotong biaya atau meningkatkan visibilitas. Kaitkan bonus ke tujuan penting daripada tujuan tradisional.
Pastikan tujuan karyawan dapat dicapai
Banyak orang yang cenderung menetapkan tujuan terlalu tinggi. Tujuan yang tidak dapat dicapai dapat membuat karyawan merasa frustrasi dan kehilangan motivasi, dan merupakan tugas Anda untuk memastikan bahwa tujuan karyawan cukup realistis.
Tetaplah konsisten
Jangan menetapkan tujuan yang berbeda bagi karyawan yang memiliki tanggung jawab sama. Ini tidak hanya akan memunculkan rasa dendam, namun ini berarti Anda akan menciptakan diskriminasi.
Perhatikan waktu Anda
Umum dijumpai di bisnis untuk menetapkan tujuan tahunan karyawan di awal tahun. Lainnya mungkin melakukannya sebelum musim sibuk, atau di pertemuan tahunan perusahaan. Berhati-hatilah untuk menetapkan tujuan karyawan dan melakukan evaluasi sesuai tahun kalender, bukan pada saat ulang tahun karyawan. Dengan cara ini, akan lebih mudah bagi Anda untuk membandingkan performa mereka yang memiliki tugas sama.
Hindari persaingan
Anda ingin karyawan Anda bekerja untuk bersaing dengan pesaing, bukan antarkaryawan. Hindari hal-hal seperti kontes sebagai bagian dari penetapan tujuan Anda. Lebih baik Anda mengajak karyawan berjuang keras untuk memenuhi target tertentu dalam jangka waktu tertentu, dan memberi penghargaan bagi mereka yang mencapainya. Dengan melakukannya, Anda menyediakan insentif bagi semua karyawan untuk berbagi informasi dan saling membantu.
Tetapkan tujuan yang mengikat karyawan untuk turut berhasil di dalam perusahaan
Anda mungkin ingin mendasarkan insentif keuangan terhadap tujuan keseluruhan perusahaan. Ini dapat digunakan untuk mendorong kerja tim, dan bagi siapa pun di dalam perusahaan sehingga dapat diketahui siapa saja yang terlibat di dalam pertumbuhan perusahaan. Sebagai contoh, Levi Strauss telah menetapkan tujuan keuangan perusahaan untuk tahun 2001; apabila perusahaan mencapai tujuan keuangan, sangat mungkin bahwa setiap karyawan akan menerima bonus yang setara dengan gaji tahun 1996 mereka!!!
0 comments :
Posting Komentar