Beberapa Trik dalam Mengembangkan Kreatifitas Program Fiksi
Kreativitas dalam membuat program fiksi ini sangat dibutuhkan agar program menjadi menarik dan menjadi gunjingan masyarakat. Adapun untuk mengembangkan kreatifitas program diperlukan beberapa trik untuk pengarah acara atau sutradara agar berhasil, yakni;
1. Target Penonton.
Kajilah secara teliti target penonton yang ingin dituju. Apakah sudah sesuai, karena harus berpatokan pada usia, jenis kelamin dan status sosialnya. Apabila telah mengetahui karakter penonton, maka dengan mudah menciptakan program yang akan disukai sesuai targetnya.
2. Bahasa Naskah harus menjadi perhatian khusus pada saat akan mengeksekusi program.
Harus ada komunikasi/diskusi yang matang dengan penulis naskah. Bahasa naskah harus sesuai dengan target penonton, setelah dibaca dan dikaji. Apabila menurut bagian program atau pengarah acara tidak tepat maka harus ada perubahan yang didiskusikan dengan penulis naskah.
3. Format Acara harus detail apakah berita, fiksi atau nonfiksi. Agar tidak ada kesalahpahaman dengan kru pada saat diproduksi. Ide-ide kreatif yang dibubuhi pada setiap format program bisa saja digunakan, namun tetap harus detail formatnya apa?
4. Punching Line adalah kejutan-kejutan dalam dialog naskah, yang segaja dimainkan oleh pemain agar penonton yang mulai jenuh, terbangun dan mulai bergairah kembali. Hal itu tentunya disesuaikan dengan flow dan ritme dari segmen ke segmen. Bentuknya bisa komedi, celetukan, pertanyaan, ungkapan pribahasa dan lain sebagainya.
5. Gimmick dan funfare adalah untuk menarik selera penonton agar tidak pindah ke lain channel dengan mengunakan gimmick-gimmick dalam segmen-segmen tertentu. Bentuknya bisa berupa soundeffect, musik ilustrasi, mimik, ekspresi dan akting pemain, teknik editing, pergerakan kamera, dan lain sebagainya.
6. Clip hanger adalah sebuah scene atau shot yang ambangkan menjelang commersial break. Tujuannya agar penonton tidak berpindah channel, karena adegan selanjutnya yang menegangkan atau menentukan terpotong sehingga membuat penasaran.
7. Tune, bumper in dan bumper out adalah identitas dari program yang kita buat. Tune akan memberikan kesan pertama kali penonton menyukai atau tidak program yang kita buat. Bumper yang hanya sekilas juga harus dibuat semenarik mungkin agar penonton tidak jenuh dan selalu teringat karena memiliki ciri khas tersendiri.
8. Penataan Artisitik harus menjadi perhatian utama dalam program selain berita/jurnalistik. Setiap personil bagian program harus giat melakukan up date informasi tentang gaya, tren, warna baru dan teknik-teknik penataan artistik dari berbagai belahan dunia.
9. Musik dan fashion dari berbagai bentuk program stasiun televisi terkemuka patut diperhatikan. Karena kalangan remaja sebagai ukuran barometer untuk mengikuti potongan rambut favorit, cara berpakaian, ilustrasi musik dan efek-efek.
10. Logo dan Musik Track untuk menciptakan kemudahan daya ingat bagi penonton pada suatu program. Jangan terlalu sulit membuat sebuah logo sehingga penonton tidak mengerti. Selanjutnya musik sebagai identitas program agar enak dinikmati, yang sebaiknya jangan terlalu banyak lirik. Kecuali lagu atau album musik yang sudah populer.
11. Rehearsel (latihan) adalah syarat mutlak untuk mendapatkan program yang berkualitas mendekati yang ditargetkan. Karena seluruh kru dan pemain yang mendukung program tersebut akan bertemu untuk bersama-sama melakukan latihan produksi sesuai skenario/perencanaan yang ditetapkan sebelum produksi yang sebenarnya dilaksanakan.
Dalam pelaksaan tugasnya sehari-hari bagian program harus melakukan hubungan dengan beberapa bagian lain yang mendukung kelancaran proses penyiaran yang merupakan team work, antara lain;
- Hubungan dengan bagian teknik
Menjaga hubungan baik dengan bagian teknik sangat dibutuhkan/vital. Hal ini terkait dengan kesiapan penyediaan perangkat peralatan untuk menyiarkan program-program siaran. Perangkat tersebut antara lain adalah peralatan studio untuk membuat program di studio, perangkat peralatan di pusat pengendali siaran (master kontrol) untuk menyaring kualitas gambar dan suara dari studio dan perangkat peralatan pemancar untuk mengudarakan program-program siaran ke pemirsa dirumah.
Jumlah jam siaran yang telah dipolakan oleh programmer menjadi panduan utama manajer teknik. Manajer teknik berkewajiban melakukan tugas penyiaran tanpa kesalahan, tanpa kendala, dan tanpa gangguan. Karena gangguan apapun akan berakibat kerugian pada perusahaan. Seperti siaran iklan yang gagal disiarkan akan berdampak pihak pemasang iklan tidak akan membayar biaya siarannya.
Peranan bagian lalu lintas siaran teknik dalam menyelenggarakan siaran menjadi sangat penting. Traffic akan mengatur urutan-urutan acara termasuk urutan iklan yang harus dimasukkan ditengah-tengah siaran. Urutan acara ini diprogramkan, lalu digerakkan secara otomatis sesuai dengan urutan-urutan tadi.
Kemacetan dibagian traffic bisa saja terjadi, oleh sebab itu stasiun televisi biasanya akan mem-back up dengan melakukannya secara manual sambil membetulkan alat otomatis tersebut. Penanggung jawab permasalahan ini biasanya seorang technical director (TD) yang sedang bertugas dimaster kontrol. Selanjutnya bagian tehnik harus memberikan laporan selengkapnya atas kejadian tersebut pada programming untuk mengetahui kekurangan siaran iklan yang berdampak pada pemasukan uang ke stasiun televisi. Termasuk pula siaran program kerjasama yang tidak sempurna penyiaraannya. Semua hal tersebut bila menyentuh dengan pihak luar harus segera ditindak lanjuti dengan mengirim surat pemberitahuan dan solusi jalan keluarnya agar tidak komplain oleh mereka.
- Hubungan dengan Instansi Luar
Bagian programming memiliki hubungan dengan instansi luar yang sangat vital, karena mengutamakan pada usaha mendapatkan bahan program siaran. Strategi menjalin hubungan tersebut dapat dilakukan dengan membuat pertemuan secara berkala. Ada stasiun televisi yang membatasi hubungan kerjanya dengan pihak luar, sehingga para pengelola rumah produksi akan diundang jikalau ada keperluan saja.
Semestinya bagian program menyampaikan kepada rumah produksi, para pengiklan, para pemasok program, dan klien lainnya mengenai program-program yang dibutuhkan stasiun bersangkutan, bahkan termasuk untuk mengisi pesan pelayanan publik. Dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan, departemen program bisa menyampaikan pandangan mereka atas kebutuhan siaran.
Jika pihak luar tanggap terhadap pola siaran yang disampaikan departemen program, dialog pun akan mengarah pada penawaran pembuatan program yang mereka punyai, atau kesanggupan mereka untuk membuat produksi-produksi dengan cara mengajukan proposal. Dalam hal ini proses sosialisasi bagian program kepada pihak lain/klien biasanya disampaikan pada marketing gathering yang rutin dilakukan stasiun televisi.
Adapun point penting yang perlu disampaikan bagian program adalah;
a. Presentase siaran.
Presentase siaran perlu disampaikan pada instansi luar agar instansi ini memahami batasan-batasan program pada masing-masing jenis, format, dan pemilihan tema acara. Misalnya jenis hiburan terpola 60% berarti sekiranya jumlah jam siarannya 18 jam dalam sehari, maka ditemukan program hiburan sebanyak 11 jam. Dari 11 jam inilah para produser rumah produksi dapat mengisinya.
Presentase siaran perlu disampaikan pada instansi luar agar instansi ini memahami batasan-batasan program pada masing-masing jenis, format, dan pemilihan tema acara. Misalnya jenis hiburan terpola 60% berarti sekiranya jumlah jam siarannya 18 jam dalam sehari, maka ditemukan program hiburan sebanyak 11 jam. Dari 11 jam inilah para produser rumah produksi dapat mengisinya.
b. Kebijakan pengadaan program.
Instansi luar, rumah produksi, dan pengiklan dapat menerima informasi kebijakan siaran terhadap presentase siaran, program-program siaran dari dalam negeri atau dibuat di Indonesia, serta program-program impor. Kesemuanya disampaikan secara umum, secara garis besar, sehingga tidak perlu disampaikan hal-hal yang sangat internal seperti jumlah anggaran yang disediakan. Acara-acara yang dapat disponsori instansi luar dapat juga disampaikan dengan penjelasan perihal kewajiban-kewajiban serta isi pesan yang ada dalam acara tertentu, sehingga kewajiban-kewajiban tersebut bermuara pada negosiasi bisnis.
0 comments :
Posting Komentar